Pancasila
adalah ideologi yang terbuka. Apakah arti keterbukaan ideologi Pancasila itu, apa
faktor-faktor yang mendorong keterbukaannya, dan apakah tidak mengandung bahaya
bagi kelestariannya, serta apa batas-batas keterbukaan ideologi Pancasila?
Jelaskan pokok-pokok pikiran anda!
Menurut
saya arti Pancasila sebagai ideologi tebuka adalah bahwa nilai dasarnya tetap,
namun penjabarannya dapat dikembangkan secara kreatif dan dinamis sesuai dengan
kebutuhan dinamika perkembangan masyarakat Indonesia. Sebagaimana diketahui
bahwa dalam Pancasila terdapat tiga nilai, yaitu:
1) Nilai
dasar
2) Nilai
instrumental
3) Nilai
praktis
Nilai
dasar adalah asas-asas yang kita
terima sebagai dalil yang sedikit banyak mutlak. Maksudnya, kita menerima nilai
dasar sebagai suatu hal yang tak dapat dipertanyakan lagi. Nilai-nilai dasar
tersebut adalah sebagai berikut.
1) Keimanan
dan Ketaqwaan terhadap Tuhan YME
2) Keadilan
3) Keberadaban
4) Persatuan
5) Mufakat
6) Kesejahteraan
7) Kebebasan
Ada beberapa faktor yang mendorong
pemikiran mengenai Pancasila sebagai idelogi terbuka, pertama, yaitu kenyataan
bahwa dalam proses pembangunan nasional, dinamika masyarakat berkembang sangat
cepat. Tidak selalu jawabannya kita temukan secara ideoligis dalam
pemikiran-pemikiran ideologi kita sebelumnya. Misalnya, tendensi globalisasi
ekonomi yang merupakan ciri khas dari dunia pada akhir abad ke-20. Kedua,
kenyataan bangkrutnya ideologi tertutup seperti marxismeleninisme/komunisme. Ideologi tertutup adalah ideologi yang
sudah merasa mempunyai jawaban terhadap kehidupan ini, sehingga yang perlu
dilakukan adalah hanya melaksanakannya. Ketiga, pengalaman sejarah polotik yang
pernah dialami bangsa kita masa lampau pada waktu pengaruh ideologi komunisme
sangat kental karena pengaruh ideologi komunisme yang pada dasarnya bersifat tertutup,
Pancasila pernah merosot menjadi semacam keyakinan tertentu yang sangat kaku.
Inti pandangan tersebut adalah bahwa suatu
kenyataan yang tak terbantahkan yakni perubahaan kehidupan dewasa ini yang
terjadi sangat cepat. Perubahan-perubahan yang sangat cepat itu antara lain
karena kemajuan teknologi informasi dan komunikasiyang telah memberikan
berbagai akses kemudahan bagi manusia sebagai pengguna.
Alasan penerimaan kita terhadap Pancasila
sebagai ideologi terbuka, tentu saja dibutuhkan sikap dan perbuatan yang sesuai
atau mendukung akan karakteristik Pancasila sebagai ideologi terbuka. Beberapa
contoh sikap perbuatan itu di antaranya sebagai berikut.
1)
Tetap kritis dalam mencermati dan
menyikapi segala permasalahan yang mengemuka pada dewasa ini, dengan berpegang
teguh kepada nilai-nilai Pancasila.
2)
Tidak terlena kepada modernisasi barat
yang cukup menjanjikan namun penuh perangkap. Nilai-nilai agama dan Pancasila
merupakan alat media filter yang sangat tepat agar tidak terjerumus kepada
dampak-dampak negatif modernisasi tersebut.
3)
Berpikir positif dalam menanggapi
perbedaan pendapat yang terjadi. Dengan cara demikian akan terhindar dari
perpecahaan dalam kehidupan masyarakat.
4)
Selektif dalam menerima semua informasi
yang datang. Hal ini dimaksud agar tidak terjebak kepada informasi yang
menyesatkan yang secara nyata melanggar nilai-nilai ideologi Pancasila.
5)
Mewaspadai munculnya ancaman
bahaya-bahaya laten yang tetap manjadi ancaman serius terhadap pengalaman
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Alasan penerimaan Pancasila sebagai
ideologi terbuka sebenarnya tidak mengandung bahaya bagi kelestariannya karena
kita mempunyai batasan-batasan tertentu agar informasi, pendapat, dan budaya
yang datangnya dari luar bisa kita terima dengan ketentuan yang berlaku. Keterbukaan
ideologi Pancasila ada batas-batasnya yang tidak boleh dilanggar, yaitu sebagai
berikut.
1.
Stabilitas nasional yang dinamis.
2.
Larangan terhadap ideologi marxisme,
leninisme dan komunisme.
3.
Mencegah berkembangnya paham liberal.
4.
Larangan terhadap pandangan ekstrim yang
mengelisahkan kehidupan masyarakat.
5.
Penciptaan norma yang baru harus melalui
konsensus.